Ukiran Lambang Garuda Pancasila

dapatkan Ukiran Lambang Garuda Pancasila di www.garudajepara.com. mengingat dalam undang-undang dasar 45 mewajibkan bangsa indonesia untuk melengkapi ruangan instansi dengan memasang atribut lambang garuda pancasila.
Anda boleh membaca atau mengcopy artikel-artikel di blog ini secara GRATISS, karena kami yakin anda juga adalah salah seorang yang selalu ingin belajar untuk maju. Semoga artikel-artikel kami bermanfaat untuk kalian semua. Amin

Selasa, 04 Oktober 2011

PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI DI INDONESIA



disini kita akan mengulas tentang Sejarah Ilmu Komunikasi di Indonesia dan perkembangannya. semoga dapat bermanfaat untuk anda yang selalu ingin maju.
Istilah dari komunikasi bersumber dari kata latin, “communicatio” yang secara estimologis berasal dari kata “communis” yang berarti sama, bersama, atau sama makna (Drs. K. Prent CM, dkk. Kamus Latin-Indonesia. 157). Jadi, apabila ada dua orang terlibat dalam komunikasi, maka komunikasi tersebut akan terjadi selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Bentuk dan cara komunikasi yang diciptakan manusia sesungguhnya terus berkembang sepanjang zaman, termasuk bahasa yang digunakan sebagai perantara.
Ilmu komunikasi merupakan ilmu terapan dari kelompok ilmu sosial. Menurut ilmuwan, ilmu komunikasi bersifat indisipliner karena objek materialnya sama dengan ilmu-ilmu yang lain, terutama yang masuk ilmu sosial. Dinamakan ilmu terapan karena dipakai untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang dapat dirasakan kegunaannya secara langsung dan bersifat sosial. Ilmu-ilmu terapan berhubungan dengan perubahan atau pengawasan dari situasi-situasi paraktis,ditinjau dari sudut kebutuhan manusia. Sementara itu, bedanya dengan ilmu yang murni mengembangkan ilmu itu sendiri tanpa mempertimbangkan apakah ilmu tersebut secara langsung berguna bagi masyarakat atau tidak.
Di Indonesia, ilmu komunikasi yang kita kaji saat ini sebenarnya merupakan hasil dari suatu proses perkembangan yang panjang. Status ilmu komunikasi di Indonesia diperoleh melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 107/82 Tahun 1982. Keppres itu yang kemudian membawa penyeragaman nama dari ilmu yang dikembangkan di Indonesia, termasuk ilmu komunikasi.
Sebelumnya dibeberapa universitas, terdapat beberapa nama yang berbeda, seperti di Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang menggunakan nama Publisistik, serta Universitas Indonesia yang telah lama mengganti nama Publisistik menjadi Ilmu Komunikasi Massa.
Kajian terhadap ilmu komunikasi sendiri dimulai dengan nama Publisistik dengan dibukanya jurusan Publisistik pada Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1950, Akademi Penerangan pada tahun 1956, Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta pada tahun 1953, dan pada Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat Universitas Indonesia pada tahun 1959. Nama Ilmu Komunikasi Massa dan Ilmu Komunikasi sendiri baru muncul dalam berbagai diskusi dan seminar pada awal tahun 1970-an.
Beberapa tokoh yang telah berjasa memasukkan ilmu komunikasi ke Indonesia dan kemudian mengembangkannya di Perguruan Tinggi, antara lain Drs. Marbangun, Sundoro, Prof. Sujono Hadinoto, Adinegoro, dan Prof. Dr. Mustopo. Pada tahun 1960-an, deretan tokoh itu bertambah lagi dengan datangnya dua pakar dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yaitu Dr. Phil Astrid S. Susanto dari Jerman Barat (1964) dan Dr. M. Alwi Dahlan dari Amerika Serikat (1967).
Dalam perkembangannya, kendati telah terjadi perkembangan yang penting mengenai paradigma ilmu komunikasi dimana telah muncul paradigma baru yang diuraikan oleh B. Aubrey Fisher dengan sebutan perspektif psikologis, mekanis, dan pragmatis , di Indonesia hingga saat ini ternyata masih saja berkiprah pada paradigma lama atau klasik yang dinamakan perspektif mekanistis.
Hampir semua penelitian empiris komunikasi manusia di Indonesia berdasar pada perspektif mekanistis dimana yang menjadi objek penelitian adalah alam atau fisik saja. Kekecewaan dan kritik terhadap kajian ini memang telah tumbuh, bersamaan dengan semakin berkembangnya teori dan pengkajian ilmu komunikasi. Namun, mekanistis masih saja dipakai walau minat baru, gagasan baru, dan teori baru telah tumbuh dan berkembang

Komunikasi Massa dan Perkembangannya di Indonesia

Fungsi dan unsur-unsur komunikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa. Komunikasi massa dikatakan sebagai suatu objek studi karena semakin lama, peran media sebagai institusi penting dalam masyarakat kian meningkat.
Berdasarkan kedua hal tersebut diatas, maka komunikasi massa memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut :
- Serempak
- Meluas
- Segera
- Anonim (tidak saling kenal)
- Melembaga
- Komunikasi searah
- Influence (mempengaruhi)
- Menginformasikan
Adapun unsur-unsur dalam komunikasi massa adalah sebagai berikut :
- Sumber/komunikator
- Pesan/informasi
- Saluran/media
- Penerima pesan/komunikan
- Efek

Perkembangan komunikasi massa
Berikut perkembangan komunikasi massa di Indonesia :
Tahun 1920-1945
Di masa ini khalayak tidak berperan secara aktif, hal ini dikarenakan tidak diberikannya peluang bagi masyarakat untuk dapat menyalurkan gagasan, kreasi, dan pikirannya. Masyarakat Indonesia berada dibawah tekanan penjajahan, sehingga minat intelektual masyarakat Indonesia relatif rendah.
Di sisi lain, media berperan aktif terutama sebagai alat perjuangan. Akan tetapi keberadaan media masih terkukung dalam semangat kedaerahan yang tak terelakkan, bahkan sampai penjajah meninggalkan Indonesia. Kondisi ini ditambah dengan adanya tekanan dari pemerintahan penjajah. Sensor yang teramat ketat dimana tidak ada berita yang tersiar tanpa persetujuan gubernur jenderal membuat media tidak dapat bergerak dengan bebas.

Tahun 1945-1965
Berbeda dengan masa kemerdekaan, di masa Orde Lama khalayak secara pasti mulai berperan secara aktif. Segala gagasan, kreasi, dan pikiran mulai dengan bebas dituangkan khalayak di dalam media. Namun walau demikian, tidak semua gagasan, kreasi, dan pikiran khalayak dapat tersalurkan dalam media secara baik. hal ini dikarenakan sistem yang diterapkan oleh pemerintahan penjajah kembali diterapkan (walau tidak sepenuhnya) oleh pemerintahan Orde Lama dibawah kepemimpinan Soekarno. Peran pemerintah di masa Orde Lama terlihat sangat dominant.
Hal ini dibuktikan dengan adanya penerapan situasi darurat perang (SOB), dimana Penguasa Militer Daerah Jakarta Raya mengeluarkan ketentuan ijin terbit pada 1 Oktober 1958. Aturan tersebut mengakibatkan banyak media yang diberangus dan juga penahanan sejumlah wartawan. Aturan soal ijin terbit bagi harian dan majalah kemudian dipertegas dengan Penpres No.6/1963.

Tahun 1965- 1998
Di masa Orde Baru, khalayak kembali berperan pasif seperti di masa kemerdekaan. Hanya saja kondisi ini bukan dikarenakan minat intelektual masyarakat yang rendah, tetapi lebih disebabkan karena peran pemerintah yang dominan yang mengakibatkan masyarakat tidak dapat dengan bebas menyalurkan gagasan, kreasi, dan pikirannya melalui media.
Peran media di masa Orde Baru sebenarnya sudah lebih aktif dibanding pada saat masa Orde Lama. Namun, lagi-lagi sistem pemerintahan penjajah masih diterapkan oleh pemerintahan Soeharto. Represi bahkan sudah dijalankan bahkan sejak pada awal era Orde Baru, orde yang menjanjikan keterbukaan. Sejumlah Koran menjadi korban, antara lain majalah Sendi terjerat delik pers, pada 1972, karena memuat tulisan yang dianggap menghina Kepala Negara dan keluarga. Surat ijin terbit Sendi dicabut, pemimpin redaksi-nya dituntut di pengadilan. Setahun kemudian, 1973, Sinar Harapan, dilarang terbit seminggu karena dianggap membocorkan rahasia negara akibat menyiarkan Rencana Anggaran Belanja yang belum dibicarakan di parlemen.
Pada 1974, setelah meledak Persitiwa Malari, sebanyak 12 penerbitan pers dibredel, melalui pencabutan Surat Ijin Terbit (SIT). Pers dituduh telah “menjurus ke arah usaha-usaha melemahkan sendi-sendi kehidupan nasional, dengan mengobarkan isu-isu seperti modal asing, korupsi, dwi fungsi, kebobrokan aparat pemerintah, pertarungan tingkat tinggi; merusak kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan nasional; menghasut rakyat untuk bergerak mengganggu ketertiban dan keamanan negara; menciptakan peluang untuk mematangkan situasi yang menjurus pada perbuatan makar.” Pencabutan SIT ini dipertegas dengan pencabutan Surat Ijin Cetak (SIC) yang dikeluarkan oleh Laksus Kopkamtib Jaya
Pemberangusan terhadap pers kembali terjadi pada 1978, berkaitan dengan maraknya aksi mahasiswa menentang pencalonan Soeharto sebagai presiden. Sebanyak tujuh surat kabar di Jakarta (Kompas, Sinar Harapan, Merdeka, Pelita, The Indonesian Times, Sinar Pagi dan Pos Sore) dibekukan penerbitannya untuk sementara waktu hanya melalui telepon, dan diijinkan terbit kembali setelah masing-masing pemilik Koran tersebut meminta maaf kepada pemimpin nasional (Soeharto).
Proses komunikasi berjalan dengan sangat selektif. Hal ini terlihat dengan adanya golongan yang sangat dominan di dalam proses komunikasi tersebut, yakni pemerintah. Pada era Orde Baru, pemerintahan Soeharto secara cerdik berhasil merumuskan sistem pers baru yang “orisinil” yakni Pers Pancasila, satu labelisasi gaya Indonesia dari konsep development journalism (atau dalam kategori Siebert, Peterson, dan Schramm termasuk dalam jenis social responsibility pers). Konsep “Pers Pembangunan” atau “Pers Pancasila” (sering didefinisikan sebagai bukan pers liberal juga bukan pers komunis) secara resmi dirumuskan pertama kali dalam Sidang Pleno Dewan Pers ke-25 di Solo pada pertengahan 1980-an.. Rumusan tersebut berbunyi: Pers Pembangunan adalah Pers Pancasila , dalam arti pers yang orientasi sikap dan tingkah lakunya berdasar nilai-nilai Pancasila dan UUD 45. Pers Pembangunan adalah Pers Pancasila, dalam arti mengamalkan Pancasila dan UUD 45 dalam pembangunan berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, termasuk pembangunan pers itu sendiri. Hakekat Pers Pancasila adalah pers yang sehat, yakni pers yang bebas dan bertanggungjawab dalam menjalankan fungsinya sebagai penyebar informasi yang benar dan obyektif, penyalur aspirasi rakyat dan kontrol sosial yang konstruktif. Melalui hakekat dan fungsi itu Pers Pancasila mengembangkan suasana saling percaya menuju masyarakat terbuka yang demokratis dan bertanggungjawab.
Istilah Pers Pancasila merupakan cerminan keinginan politik yang kuat dan ideologisasi korporatis saat itu yang menghendaki pers sebagai alat pemerintah. Akibatnya fungsi pers sebagai “penyebar informasi yang benar dan obyektif, penyalur aspirasi rakyat dan kontrol sosial yang konstruktif”—seperti didefinisikan dalam Pers Pancasila, tidak bisa terwujud. Pers Indonesia periode akhir 1970-an hingga 1998 semata-mata menjadi corong (mouthpiece) pemerintah, kehilangan independensi dan fungsi kontrolnya.
Berbagai pembatasan yang dibuat rezim Soeharto membuat wartawan tak bebas menulis. Pada era ini lah muncul apa yang disebut--secara sinis—sebagai “budaya telepon”. Peringatan melalui telepon ini bisa dilakukan oleh siapa saja di kalangan aparat pemerintah, untuk mencegah media menulis laporan tertentu yang tidak disukai pemerintah. Selain itu pada pertengahan 1980-an juga mulai lazim kebiasaan pejabat militer dan pemerintah berkunjung ke kantor redaksi media cetak untuk memberikan “informasi penting” dan ketentuan tak tertulis apa yang boleh dan tidak boleh ditulis. Berbagai bentuk sensorsip ini mendorong pengelola media menggunakan gaya bahasa eufimistik untuk menghindarkan teguran dan pembredelan. Lebih jauh lagi pers Indonesia semakin pintar untuk melakukan swa-sensor (self censorship). Akibatnya sebagian besar media cetak saat itu bisa dikatakan menjadi corong pemerintah. Apapun yang dikatakan pejabat tinggi pemerintah dan militer akan dicetak dan dijadikan laporan utama (headline) oleh pers.

Tahun 1998- sekarang
Pasca 1998 setelah runtuhnya rezim Orde Baru, khalayak kembali menggeliat aktif. Khalayak dapat sebebas-bebasnya menyalurkan gagasan, kreasi, dan pikirannya melalui media tanpa harus ada kekhawatiran akan mendapatkan tekanan dari pemerintah.
Begitu juga media, dapat berperan secara aktif khususnya dalam mengambil peran sebagai penyalur/penengah bagi khalayak dan hubungannya dengan pemerintah. Penerbitan pers yang semula dibatasi perizinan kemudian leluasa menerbitkan media. Di kota-kota kabupaten, bahkan kecamatan, terbit tabloid baru. Di Ujung Pandang, misalnya, yang semula cuma memiliki 5 penerbitan pers, kurang dari setahun melonjak mencapai lebih dari 45 penerbitan pers.
Pada era ini jurnalisme radio mulai semarak, stasiun radio di Jakarta seperti Elshinta, Sonora dan Trijaya FM mulai memproduksi laporan berita. Langkah itu diikuti sejumlah stasiun radio di daerah seperti Nikoya, Banda Aceh. Permohonan untuk pendirian stasiun radio baru mencapai 32. Sedangkan untuk media televisi, meskipun lima stasiun TV yang terbelit utang, Departeman Penerangan sampai Maret 1999 mengeluarkan ijin siaran untuk delapan stasiun baru, enam diantaranya untuk siaran nasional.[21] Persoalannya frekwensi yang tersedia untuk siaran nasional tinggal satu.
Di era reformasi ini, peran pemerintah tidak dominan dibanding era-era sebelumnya. Pemerintah memberikan kebebasan kepada media sesuai dengan tugas dan fungsinya


DAFTAR PUSTAKA

1. Budiharsono S, Suyuti, Drs, Hj, 2003. Politik Komunikasi, Jakarta, Grasindo.
2. Arifin, Anwar, Prof, Dr, H, 1988. Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengatar Ringkas, Jakarta, Rajawali Press.
3. Effendy, Onong Uchjana, Prof, Drs, MA, 2004. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Jumat, 23 September 2011

TautanDAFTAR ISTILAH-ISTILAH AKUNTANSI

TautanDAFTAR ISTILAH-ISTILAH AKUNTANSI beserta definisi/pengertiannya. Daftar ini disusun berdasarkan daftar istilah akuntansi bahasa Inggris ke bahasa Indonesia mengingat banyaknya istilah tersebut berasal dari atau istilah akuntansi dalam bahasa Inggris. Penerapannya di Indonesia perlu melihat definisi dan pengertiannya. DAFTAR ISTILAH-ISTILAH AKUNTANSI Inggris - Indonesia A Account = Akun Rekening Account form = Bentuk akun Account no = Nomor akun Accountting = Akuntansi Accountting concept = Konsep Akuntasi Accountting equation = Persamaan akuntasi Accountting framework = Rerangka acuan akuntansi Accountting principles = Prinsip-prinsip akuntans Accountting information = Informasi akuntansi Accountting period = Periode akuntasi Accountting policy = Kebijakan akuntansi Accountting process = Proses akuntasi Accountting records = Catatan akuntansi Accountting standard = Standar akuntansi Accountting cycle = Siklus akuntansi Accountting system = Sistem akuntansi Account payable = Utang usaha Account receivable = Piutang usaha Accrual basis = Dasar akrual Accumulated depreciation = Akumulasi deprisiasi Adjusting entry = Jurnal penyesuaian Advertising expense = Beban iklan Assets = Asset ( harta) Auditing = Pemeriksaan akuntansi ---------------------------------- B Bad debt expense = Beban piutang ragu-ragu Balance = Saldo Balance sheet = Neraca Bank Reconciliation = Rekonsilaiasi bank Bank statement = Laporan bank Bonds payable = Utang obligasi Book value = Nilai buku Building = Bangunan ---------------------------------- C Capital = Modal Capital expenditure = Pengeluaran modal Cash = Kas Cash dividend = Dividen kas Cash in bank = Kas di bank Cash flow = Arus kas Cash overdraft = Kas negative Cash sales = Penjualan tunai Cash payment journal = Jurnal pengeluaran kas Cash receipt journal = Jurnal penerimaan kas Cash short and over = Beda kas/selisih kas Chart of account = Bagan akunt (perkiraan) Closing journal entry = Ayat jurnal penutup Comission earned = Pendapatan komisi Corporation = Korporasi (perseroan) Cost = Kos Cost accounting = Akuntansi biaya Credit sale = Penjualan kredit Current asset = Aset (harta) lancer Current liability = Utang lancer Current ratio = Rasio lancer Customer = Pelanggan ---------------------------------- D Date = Tanggal Declining balance method = Metode depresiasi saldo menurun Debit = Debit Deposit in transit = Setoran dalam perjalanan Depreciation expense = Beban depresi Direct write-off method = Metode penghapusan langsung Drawing = Pengambilan oleh pemilik (prive) ---------------------------------- E Earning = Pendapatan Earning per share = Laba perlembar saham Economic entity = entitas ekonomi Economic life = usia ekonomis Expense = beban ---------------------------------- F Fair market value = nilai pasar wajar FASB = financial accounting standard board FIFO (first in first out ) = masuk pertama keluar pertama Financial statement = laporan keuangan Fixed asset = asset ( harta) tetap Freight-in = beban angkut pembelian Freight- out = beban angkut penjualan ---------------------------------- G Gain on sale land = Laba dari penjualan tanah Gain on sale investment = laba dari penjualan investasi General journal = jurnal umum General ledger = buku besar umum Going concern concept = konsep keseimbangan General marketing expense = Beban umum pemasaran General administrative expense = Beban umum administrasi Gross profit = laba kotor Gross profit method = metode laba kotor Gross sales = penjualan kotor ---------------------------------- H Hidden Reserves = Cadangan rahasia Historical cost Accounting = Harga perolehan historis Historical cost = biaya historis Horizon Analyst = Analisa mendatar Human Resource Accounting = Akuntansi sumber daya manusia ---------------------------------- I Income statement = laporan laba rugi Income tax = pajak penghasilam Income tax payable = utang pajak penghasilan Idle cash = kas yang menganggur Insurance expense = beban asuransi Intangible fixed asset = asset tetap tidak terwujud Interest bearing notes = wesel berbunga Interest income = pendapatan bunga Internal control = pengendalian internal Inventory = persediaan Investment = investasi Investment in board = investasi dalam obligasi Investment in stocks = investasi dalam saham Invoice = Faktur ---------------------------------- J Job time ticket = Kartu jam kerja Joint cost = Biaya gabungan Joint cost of capital = Biaya penggunan modal bersama Joint product = Produksi gabungan Joint venture = Usaha patungan Joint venture books = buku-buku usaha patungan Journal = Buku harian Journal entry = Ayat-ayat jurnal Journalizing = menjurnal/ penjurnalan Judgment sample = Sampel pertimbangan ---------------------------------- L Land = Tanah Ledger = Buku besar LIFO (Last In First Out) = Masuk Terakhir Keluar Pertama Liability = Kewajiban/utang Long term debt = Utang jangka panjang Loss on sale equipment = Rugi dari penjualan peralatan Lower cost or market = Nilai terendah antara kos atau nilai pasar ---------------------------------- M Monetery unit = Unit moneter Mortgage payable = Utang hipotek Machinery = Mesin Market value = Nilai pasar Marketable security = Surat berharga Merchandise inventory = persedian barang dagangan Miscellaneous expense = beban lain- lain ---------------------------------- N Net income = laba bersih Notes payable = utang wesel Notes receivable = piutang wesel ---------------------------------- O Office supplies expense = beban perlengkapan kantor Office equaipment = pendapatan operasi Office fixture = perabot kantor Office salaries expense = beban gaji bagian kantor Operating income = pendapatan operasi Opportunity cost = beban kesempatan ---------------------------------- P Paid in capital = penyetoran modal Partnership = persekutuan Periodic system = sistem periodic Perpetual sytem = sistem perpetual Prepaid rent = sewa dibayar dimuka Prepaid insurance = asuransi dibayar dimuka Petty cash = kas kecil Posting = pemindahan jural ke buku besar Post-closing trial balance = neraca saldo setelah jurnal penutup Preferred stock = saham preferen Present value = nilai sekarang Prior period adjustment = penyesuaian tahun sebelumnya Private accoumtant = Akuntan non public Property divedend = dividen property Public accountant = akuntan publik Proprietorship = perusahan berbentuk perorangan Purchase = Pembelian Purchase discount = Diskon pembelian Purchase return = Retur pembelian ---------------------------------- Q Pendapat wajar tanpa syarat Qualified Opinion = Quick Ratio = Ratio aktiva tunai ---------------------------------- R Ratio = Rasio Ratio analysis = Analisis rasio Raw material inventory = Persediaan bahan baku Rent expense = Beban sewa Rent income = Pendapatan sewa Repair expense = Beban reparasi Restricted cash = Kas dibatasi untuk penggunaan tertentu Retained earning = Laba ditahan Retail method = Metoderetail dalam penilaian persediaan Revenue = Pendapatan Reversing entry = Jurnal pembalik ---------------------------------- S Salary expense = Beban gaji Salary payable = Utang gaji Sales = Penjualan Sales discount = Diskon penjualan Sales expense = Beban penjualan Sales journal = Jurnal penjualan Sales return = Retur penjualan Sales salary = Gaji bagian penjualan Salvage/residual value = Nilai sisa Selling expense = Beban penjualan Serial bonds = Obligasi berseri Share/stock = Saham Sinking funds = Dana pelunasan Single step income statements = Laporan laba rugi langkah tunggal Social accounting = Akuntansi social Span of control = Rentang pengawasan Standard cost = Biaya standar Stock dividend = Dividen berupa saham Stock exchange = Pasar modal Stock holder = Pemegang saham Stock holder equity = Ekuitas pemegang saham Stock opname = Pemeriksaan persediaan Stock split = Pemecahan saham Stock subscription = Pemesanan saham Store equipment = Peralatan toko Store supplies expense = Beban perlengkapan toko Straight line method = Metode garis lurus Subscribed capital stock = Saham yang dipesan Subscribtion receivable = Piutang pemesanan saham Subsidiary ledger = Buku besar pembantu Sum of the year digits = Metode depresiasi jumlah angka tahunan ---------------------------------- T T-account = Akun bentuk T Tangible fixed asset = Aset tetap berwujud Taxes = Pajak Tax payable = Utang pajak Telephone expense = Beban telepon Term of trade = Syarat perdagangan Time value of money = Nilai waktu uang Transportation-in = Biaya angkut pembelian Transportation-out = Biaya angkut penjualan Treasury stock = Saham perbendaharaan Trial balance = Neraca saldo ---------------------------------- U Unit of activity method = Metode unit aktivitas Unit Cost = Harga perunit Unit Equivalent = Unit setara Unit Of Output Depreciation = Penyusutan dengan jumlah unut keluaran Unit Product Cost = Biaya unit produksi Unit Profit Graph = Grafik laba perunit Unit Still In Process = Unit dalam Proses Unlimited Liabilities = Kewajiban tak terbatas Unqualied Opinion = Pendapatan Wajar Unvoidable Cost = Biaya yang terhindarkan Useful Life = Masa Pengunaan Utility expense = Beban penunjang ---------------------------------- V Variable Cost = Biaya variabel Variable Cost Ratio = Rasio biaya Variabel Variable Efficiency Variance = Penyimpangan effisiensi biaya variabel Variance Analysist = Analisa selisih Variance Analysist Report = Laporan analisa penyimpangan Verability = Daya uji Vertical Analysist = Analisa Vertical Volume Variance = Penyimpangan dalam isi Voucher = Dokumen pembayaran Voucher payable = Utang voucher Voucher Register = Pemeriksaan dokumen dasar Vouching = Biaya upah ---------------------------------- W Wages = Upah Wages payable = Utang upah Work in process inventory = Persediaan barang dalam proses Work sheet = Kertas kerja Working capital = Modal kerja Window dressing = Menampilkan agar kelihatan lebih bagus Writing off acount receivable = Penghapusan piutang usaha ---------------------------------- Y Metode penghapusan Yield = Yield Variance = Penyimpangan hasil ---------------------------------- Z Zero Base Budgeting = Penganggaran atas dasar nol Jika daftar istilah akuntansi ini lebih dilengkapi lagi, maka dapat dibuat menjadi sebuah Kamus Istilah Akuntansi yang sagat membantu pelajar dan mahasiswa dalam belajar akuntansi serta bagi pengajar untuk bahan ajarannya. Apalagi jika menemukan kasus-kasus akuntansi yang harus diselesaikan yang kadang biasanya terkendala dengan istilah-istilah akuntansi yang dianggap sangat "ribet" bagi sebagai pelajar maupun pengajar. Semoga daftar istilah akuntansi ini dapat bermanfaat.

Read more at: http://www.beritaterkini.asia/2011/09/daftar-istilah-akuntansi.html
Diambil dari tulisan aslinya di http://www.beritaterkini.asia/

kalimat Motivasi Mario Teguh tentang Kehidupan


kalimat Motivasi Mario Teguh tentang Kehidupan - Siapa yang tak kenal Mario Teguh, sang motivator bijak yang kerap tampil di layar kaca. kalimat-kalimat motivasi Mario Teguh mampu menyentuh semua segmentasi lapisan masyarakat, tak pandang suku agama maupun latar belakang. Program tayangan motivasi Mario Teguh pun mendapat minat cukup besar dari para pemirsa televisi, bahkan seorang mahasiswa yang baru mendapat beasiswa pun rela menghabiskan dana beasiswanya untuk sekedar menyaksikan tayangan motivasi live Mario Teguh di salah sebuah stasiun televisi swasta.

Menakjubkan bukan? Anda akan bisa mengangguk-angguk mengerti dan paham kenapa seorang mahasiswa tadi mau berbuat demikian jika Anda rutin menyimak kata-kata motivasi Mario Teguh. Mario Teguh membuktikan kekuatan sebuah kata-kata untuk memberi semangat perubahan ke arah yang lebih baik dalam hidup ini. Berikut ini beberapa contoh kata motivasi Mario Teguh tentang kehidupan;

1. Masa lalu yang buram itu bukan untuk dilupakan, tapi untuk tidak diingat
Sederhana saja kata motivasi Mario Teguh pada kalimat ini, namun tahukah Anda saat menyelami maknanya? Anda akan menemukan motivasi yang cukup penting dalam hidup Anda. Setiap orang punya masa lalu yang pahit menurut dirinya, tak seharusnya masa depan seseorang menjadi buram hanya karena ia sibuk dengan trauma hidup di masa lalu. Semakin seseorang berusaha untuk melupakan sesuatu, maka semakin pula ingatannya bertambah tentang seuatu itu. Maka cara terbaik untuk sukses di masa depan adalah dengan tidak mengingati masa lalu tersebut. Sebab jika mengingat artinya kita akan menempatkan kembali sesuatu hal tersebut dalam pikiran kita.

2. Mereka yang berhenti belajar adalah mereka si pemilik masa lalu, mereka yang tak berhenti belajar adalah mereka si pemilik masa depan.
Kata-kata motivasi Mario Teguh ini memberikan dorongan spirit semangat bagi mereka-mereka yang ingin selalu sukses dalam hidup adalah mereka yang tak pernah berhenti untuk belajar. Kenangan kejayaan di masa lampau banyak membuat orang lupa dan berhenti untuk belajar. Lupa dan menutup mata dengan kemajuan orang-orang di sekitarnya karena sibuk memuja kejayaan di masa lalu, akhirnya jadilah seseorang tersebut tertinggal dari lingkungannya karena terlena dan tak mau berusaha terus belajar. Orang seperti ini akan sulit sukses dalam meniti kehidupan.

3. Tinggal kan lah kesenangan yang dapat menghalangi kecemerlangan hidup Anda, sebab beberapa kesenangan merupakan cara gembira menuju sebuah kegagalan
Dunia menyajikan aneka macam kegembiraan dan kesenangan bagi manusia. Kata motivasi Mario Teguh ini mengingatkan bahwa manusia yang cerdas adalah manusia yang mampu memilih secara tepat kegembiraan mana yang dapat menyelamatkan hidupnya. Kegembiraan tak jarang merupakan sebuah hal semu yang sebetulnya di balik semua itu tersimpan keburukan dan kegagalan hidup.

4. Bila Anda belum menemukan sebuah pekerjaan yang sesuai dengan bakat yang Anda miliki, maka bakatilah pekerjaan yang Anda jalani saat ini
Kalimat ini berisi motivasi untuk kita mencintai pekerjaan apapun yang dihadiahkan Tuhan pada kita. Bersyukur adalah cara cerdas untuk membuat hidup yang kita jalani lebih nikmat.

Entri Populer

Nafa Graphica akan selalu berusaha untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Alamat; Jl. Jepara Bugel KM 05 Peteketan Rt 01 Rw 01,kec. Tahunan Kab. Jepara .E-mail: nafagraphica@gmail.com Hp: 081 390 917 439